Manusia dalam kemelut kegelisahan
Pengertian
Kegelisahan
Manusia dalam
menjalani hidup memiliki beberapa kondisi/keadaan, seperti senang, bahagia,
sedih, ragu, gelisah, dan lain-lain. Namun setiap manusia ada yang bisa
mengendalikan dirinya untuk kebaikan, dan juga yang agak sulit untuk
mengendalikan dirinya.
Kegelisahan
berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa
khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal
yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa
kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam
kecemasan.
Kegelisahan ada
yang memberikan kebaikan dan keburukan bagi manusia, kegelisahan yang
memberikan kebaikan adalah kegelisahan terhadap sesuatu yang telah ia perbuat
dengan tulus, namun kebanyakan kegelisahan hanya membawa keburukan, semisal
manusia itu hanya memikirkan yang nyata telah ia perbuat untuk meminta imbalan.
Kegelisahan
hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam
situasi tertentu.
Gejala tingkah
laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya :
-
Berjalan
-
Mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukan kepala memandang jauh
kedepan sambil mengepal-ngepal tangannya
-
Duduk termenung sambil memegang kepalanya, duduk dengan wajah murung atau sayu,
malas bicaran dan lain-lain.
Kegelisahan
merupakan salah satu ekspresi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan
sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan. Kekawatiran ataupun
ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkait juga dengan masalah
frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa seseorang mengalami
frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.
Syekh Hasan
Syadzali berkata, dalam pandangan beliau kesempitan dan kegelisahan itu dapat
disebabkan oleh tiga hal, yaitu:
1. Sebab dosa
yang diperbuat oleh seorang hamba
Apabila Anda
mengalami kondisi semacam itu, Anda harus menghadapinya dengan ilmu,
sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah Swt. kepada Anda. Yakni, ketika
seseorang berbuat dosa, maka harus segera bertaubat, memohon ampun kepada Allah
dengan sungguh-sungguh, mencabut kesalahan dan dosanya itu dengan janji tidak
akan mengulanginya lagi.
2. Sebab
kehilangan atau berkurangnya harta dan persoalan kehidupan lainnya
Sedangkan
mengenai urusan dunia Anda yang hilang atau berkurang, maka Anda harus
menyerahkannya kepada Allah dan ridha dengan pembagian yang telah ditetapkan
oleh Allah swt.
3. Karena
seseorang dizalimi oleh orang lain baik mengenai harta, keselamatan jiwa dan
pencemaran harga diri atau kehormatannya
Adapun dalam hal
kezaliman yang menimpa Anda, maka Anda harus bersabar dan berusaha tahan dalam
menerima yang tidak menyenangkan, seraya terus berusaha mencari akar
permasalahannya dan menyelesaikannya secara arif dan bijaksana. Hindarkan diri
Anda dari berbuat kezaliman yang sama, agar Anda tidak terkena dua kezaliman,
yaitu kezaliman dari orang lain dan kezaliman dari diri Anda sendiri.
Ahli
psikoanalisa Sigmund Freud berpendapat bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan
kecemasan moril.
Kecemasan Obyektif
Kecemasan Obyektif
Kecemasan
tentang kenyataan adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat pengamatan
atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan dalam
lingkungan seseorang yang mengancam untuk mencelakakannya. Pengalaman bahaya
dan timbul kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata, bahwa
seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadi takut kalau ia berada dekat
dengan benda-benda tertentu dari lingkungannya.
Seorang wanita
yang pernah diperkosa oleh sejumlah pria yang tidak bertanggung jawab, sering
ngeri melihat pria bila ia sendirian, lebih-lebih bila jumlahnya sama dengan
yang pernah memperkosanya. Kecemasan akibat dari kenyataan yang pernah dialami
sangat terasa bilamana pengalaman itu mengancam eksistensi hidupnya. Karena
seseorang tidak mampu mengatasinya waktu itu, terjadilah kemudian yang disebut
stess.
Kedua:
Kecemasan Neoritis (syaraf)
Kecemasan
ini timbil kareana pengamatan tentang bahaya dari naluriah. Menurut Sigmund
Freud, kecemasan ini dibagi tiga macam, yakni :
Kecemasan
yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kecemasan timbul karena
orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau akan id-nya sendiri, sehingga
menekan dan menguasai ego. Kecemasan semacam ini menjadi sifat dari seseorang
yang gelisah, yang selalu mengira bahwa sesuatu yang hebat akan terjadi.
Ketiga:
Kecemasan moril
Kecemasan
moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi memiliki bermacam-macam
emosi antara lain : iri, benci, dendam, dengki, marah, gelisah, cinta, rasa
kurang.
Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.
Rasa iri, benci, dendam, itu merupakan sebagaian dari pernyataan individu secara keseluruhan berdasarkan konsep kurang sehat. Oleh karena itu sering alasan untuk iri, benci, dengki itu kurang dapat dipahami.
SUMBER : http://ahmadcirebon.blogspot.com/2011/05/manusia-dalam-kemelut-kegelisahan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar