MASYARAKAT DAN KESENIAN INDONESIA
1. Sinetron
merupakan salah satu bentuk ‘seni’ yang berkaitan dengan unsur bisnis/komersial
: 5 akibat negatif dan 5 akibat positif (dengan alasan) dari hubungan antara
masyarakat dan sinetron yakni :
- Akibat negatif
:
Sinetron
membuat masyarakat pedalaman atau yang berada di daerah terpencil
dibodoh-bodohi oleh cerita yang ada dalam sinetron.
Contohnya :
sinetron tentang jin yang baik maupun yang buruk. Masyarakat terpencil atau
yang tidak berpendidikan khususnya anak-anak mungkin saja berpikiran bahwa
manusia bisa berteman dengan jin yang baik dan bisa melakukan apa saja dengan
bantuan jin tersebut. Sehingga manusia tidak perlu lagi meminta kepada Tuhan
melainkan kepada Jin tersebut.
Sinetron
membawa masyarakat pada kebinasaan anak-anak dan remaja.
Contohnya :
Sinetron remaja yang bertemakan cinta. Yang mana menceritakan para remaja bebas
berpacaran, berdua-duaan dengan lawan jenis, bahkan di kalangan SD, anak-anak
sudah bisa pacaran. Tentu hal ini berdampak pada moral anak-anak yang bisa saja
dapat merusak masa depan mereka.
Sinetron
memperluas jaringan modernisasi dan westernisasi negatif pada masyarakat
Indonesia.
Contohnya :
Sinetron yang menceritakan tentang kehidupan remaja yang bermabuk-mabukan, ke
diskotik, narkoba, pergaulan bebas, dan sebagainya. Hal ini membuat masyarakat
berfikir bahwa kesemua penyimpangan sosial tersebut bukan merupakan masalah
besar melainkan hanya masalah umum yang berlaku dan karena telah hidup di dunia
modern.
Sinetron
banyak menceritakan hal-hal mistis.
Contohnya :
Sinetron mistik yang mengatasnamakan cerita rakyat membuat masyarakat Indonesia
percaya akan adanya mistis-mistis yang dapat mematikan kesadaran religiusnya.
Karena, akan memberikan contoh kepada masyarakat bahwa mistis itu ada dan dapat
dipercaya.
Sinetron
mengurangi waktu Ibu rumah tangga.
Contohnya :
Banyak sinetron yang bermunculan di layar televisi menjadikan masyarakat
khususnya ibu rumah tangga terkuras waktunya hanya untuk menonton dan tidak
lagi memperdulikan anak-anak dan suaminya. Mereka cenderung menyukai
cerita-cerita percintaan yang diselingi ketegangan seperti Intan, Tersanjung
dan sebagainya.
- Akibat Positif
Sinetron
memberikan informasi kepada masyarakat tentang fenomena-fenomena yang terjadi
dalam kehidupan masyarakat.
Contohnya :
Sinetron Cinderella yang menceritakan bahwa dalam kehidupan masyarakat ada ibu
yang kehilangan anaknya, ada orang yang suka menukar anak ketika lahir, ada
orang-orang yang mau menghancurkan bisnis yang dibangun, dan fenomena-fenomena
lainnya.
Sinetron
menjadi wahana ibadah bagi pembuat dan masyarakat.
Contohnya :
Sinetron-sinetron religi atau yang berhubungan dengan kesadaran beragama akan
menjadikan masyarakat yang menonton telah melakukan hal-hal yang bernilai
ibadah. Karena sinetron tersebut merupakan dakwah yang sangat bermanfaat untuk
memberikan kesejukan rohani bagi penontonnya.
Sinetron
memberikan banyak pelajaran yang bermanfaat bagi masyarakat.
Contohnya :
Sinetron-sinetron yang menceritakan tentang cerita rakyat di masa lampau
seperti Malin Kundang, Bawang Merah Bawang Putih, yang mana cerita-cerita ini
dapat menjadi pedoman bagi penonton untuk selalu berbuat baik kepada orang tua,
saudara-saudara agar hidup menjadi bahagia dan tidak dimusuhi oleh orang sekitar.
Sinetron
menjadi inspirasi bagi masyarakat yang bergelut dalam tulis-menulis.
Contohnya :
Sinetron-sinetron yang menceritakan tentang hal-hal baru, misalnya
cerita-cerita yang romantis. Hal ini dapat menjadi inspirasi bagi penulis novel
dalam mengembangkan karya-karyanya lewat kata-kata indah yang mungkin baru
didengarnya.
Sinetron dapat
mengubah karakter seseorang dari yang buruk menjadi baik.
Contohnya :
Cerita-cerita dalam sinetron yang menceritakan tentang karakter seseorang yang
hampir mendekati sempurna, atau ada seseorang yang cacat fisik namun tidak
berputus asa dan terus berjuang melawan kerasnya hidup serta gengsinya.
2. Seni tari,
seni lukis, seni sastra yang bersifat tradisi memiliki hubungan yang sangat
kuat dengan sistem kepercayaan masyarakat. Hubungan tersebut disertai dengan
contoh-contoh dari salah satu masyarakat daerah Sul-Sel yakni :
o Seni Tari
Menanam Padi bagi kepercayaan masyarakat Bugis Pangkep dan Sidrap.
Daerah Bugis Pangkep dan Sidrap
terdapat seni tari tradisional yang sangat sarat dengan sistem kepercayaan
masyarakat setempat. Seni tari tersebut yakni tarian dimana ketika masyarakat
sedang mempersiapkan bahan-bahan untuk turun ke sawah dan menanam padi.
Tariannya sangat singkat namun memiliki makna yang dalam. Dimana para lelaki
akan menusuk-nusukkan keris ke tubuhnya. Walaupun dalam keadaan yang tak sadar
atau seperti kerasukan. Sambil menyiapkan sesajen berupa beras ketan 7 warna
untuk dipersembahkan kepada Dewi Padi dengan percaya bahwa Dewi Padi akan
memberi kesejahteraan kepada masyarakatnya.
o Seni Lukis
Sultan Hasanuddin bagi kepercayaan masyarakat Sul-Sel.
Sultan
Hasanuddin merupakan pahlawan yang membela Sulawesi-Selatan ketika penjajahan
Belanda. Sultan Hasanuddin dipercaya sebagai tokoh teladan masyarakat Sulawesi
Selatan yang sangat kuat dan tangguh. Sehingga masyarakat semestinya meniru
sikap dan sifat Pahlwan ini.
o Seni Sastra I
La Galigo bagi kepercayaan masyarakat Luwu, dan Bugis-Makassar.
I La Galigo
merupakan sastra terpanjang dengan ratusan ribu baris syair. Di dalam I La
Galigo terdapat karakter-karakter hebat yakni Sawerigading yaitu seorang pelaut
yang sangat kaya dan sangat tangguh. Juga We Cudai yang sangat cantik menawan.
Cerita I La Galigo yakni mengenai awal penciptaan bumi. Oleh karenanya
tokoh-tokohnya dipercayai sebagai pemberi kesejahteraan bagi manusia di bumi.
Seperti saudara Sawerigading yang dikenal sebagai Dewi Padi. Sehingga banyak
masyarakat Bugis yang memberi nama kepada anak-anaknya dengan nama-nama para
tokoh dalam I La Galigo agar anak-anaknya dapat memberi kesejahteraan bagi
keluarga.
Hal ini juga
masih dipercayaai oleh sebagian masyarakat Bugis yang mempercayaai bahwa pernah
ada manusia yang turun dari langit.
3. 4 fungsi
kesenian sesuai pandangan William Bascom dengan menunjukkan contoh kepada karya
kesenian tertentu.
Sistem
Projeksi : Pencerminan dari angan-angan para kreator. Misalnya seni Sastra yang
mana pengarang akan menumpahkan apa yang diangan-angankan atau ide-idenya baik
mengenai karakter, narasi, setting, dan sebagainya agar dapat menarik
perhatian. Contohnya karya sastra
Harry Potter yang merupakan projeksi dari
angan-angan pengarang mengenai adanya seorang anak yang memiliki kekuatan luar
biasa di dunia sihir.
Pengesahan
pranata dan ritus : Pengesahan mengenai adanya sistem kepercayaan yang dianut
oleh masyarakat. Misalnya seni Tari Kecak di Bali, yang membenarkan bahwa
adanya pertarungan antara roh-roh leluhur dengan roh-roh yang jahat.
Media
Pendidikan : Kesenian memberikan banyak pendidikan bagi masyarakat. Khususnya
seni sastra dan seni sinetron. Terutama yang menyajikan cerita-cerita bergizi
yang sarat manfaat. Misalnya cerita-cerita religius dalam novel atau sinetron
yang mana karakter seseorang dapat terbentuk dan menjadi lebih baik dari
sebelumnya.
Media pemaksa
agar nilai-nilai ditaati : Kesenian merupakan produk kebudayaan yang dapat
menjadi sarana agar nilai-nilai kemanusiaan, nilai-nilai moral harus ditaati.
Contohnya tari-tarian atau musik-musik yang menyajikan unsur-unsur religi
dimana hasil karya seni harus memiliki nilai manfaat dan tidak melanggar etika
yang berlaku. Contohnya seni sastra. Seni sastra tidak hanya bisa memberi
manfaat fantasi dan rekreasi bagi pembaca namun harus juga dapat memberi
pengaruh positif bukan yang melanggar etika dengan cerita-cerita jorok yang
sama sekali tidak memberikan manfaat apa-apa
4. Pendapat
mengenai tingkat apresiasi kesenian masyarakat kota Makassar sekarang ini.
Berikan penjelasan dan alasan pendapat saudara.
- Menurut saya,
tingkat apresiasi masyarakat Makassar terhadap kesenian sekarang ini masih
labil. Karena, seperti yang dilihat pada acara-acara formal seperti ulang tahun
fakultas, penamatan mahasiswa, pasti disuguhkan seni tari tradisional sulawesi
atau paduan suara lagu-lagu tradisional sulawesi selatan. Juga sekarang masih
dikembangkan lomba-lomba tari di sekolah-sekolah atau menyanyi lagu-lagu
tradisional. Bahkan masyarakat Makassar sudah dapat menggarap sendiri video
clip bagi lagu-lagunya yang indah walaupun dengan bahasa Bugis atau
Makassar.Masyarakat juga sekarang sudah dapat membuat karya sastra sendiri,
film sendiri, sinetron sendiri, dan sebagainya. Jadi, semakin zaman berkembang
dan teknologi semakin maju, masyarakat Makassar semakin bisa mengembangkan
karya-karya seninya walaupun dengan label adat Sulawesi Selatan.
Namun, ada pula
sebagian masyarakat yang tak acuh terhadap karya seni. Mereka cenderung hanya
menyaksikan atau sebagai penonton sejati, tanpa ada kreativitas untuk
menghasilkan inovasi-inovasi terhadap karya-karya seni.
http://id.wikipedia.org/wiki/Seni
Tidak ada komentar:
Posting Komentar