Manusia dan keindahan
Keindahan
Berasal dari katan indah yang
berarti bagus ,cantik, dsb. Keindahan identik dengan kebenaran.Keindahan
bersifat universal. Artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan
tempat.
Pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi:
1.
Keindahan seni
2.
Keindahan alam
3.
Keindahan moral
4.
Keindahan intelektual
Keindahan dalam
arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti
terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang
diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Nilai estetik
Nilai estetik adalah nilai yang
berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan.
Nilai ekstrinsik adalah sifat
baik dari suatu benda sebagi alat atau saran untuk sesuatu hal
lainnya(instrumental/contributy value ),yaitu nilai yang bersifat sebagai alat
atau membantu/
Nilai instinsik adalah sifat baik
dari b enda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi
kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi dan ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam
diri manusia untuk mnenyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka
akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi
itu dihubungkan dengan kreativitas,maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk
menciptakan keindahan.,sedangkan
ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan.
Karena derajat ekstansi dan kontemplasi itu berbeda-beda antara setiap manusia,
maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Apa sebabnya manusia menciptakan
keindahan?
Keindahan pada dasrnya adalah
alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan ini cipataan Tuhan.
Alamiah aratinya wajar,tidak berlebihan tidak pula kurang.
Tujuan
seniman menciptakan keindahan
·
Tata nilai yang usang
·
Kemerosotan zaman
·
Penderitaan manusia
·
Keagungan tuhan
Renungan
Renungan adalah diam-diam
memikirkan sesuatu.
·
Teori pengungkapan
Teori ini
bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu
karya seni.
·
Teori metafisik
Merupakan salah
satu teori yang tertua,yakni berasal dari plato
yang karya-karya tulisan nya untuk sebagian membahas estetik
filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.
·
Teori psikologis
Sebagian ahli
estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya
seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode
psikologis.
Keserasian
Yang artinya
kecocokan.
·
Teori obyektif dan teori subyektif
Teori obyektif
berrpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri mencipta nilai estetik adalah sifat
yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan,terlepas darui
orng yang mengamatinya.
Teori subyektif
menyatakan ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda iitu tidak ada,
yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
Yang tergolong
teori subyektif adalah memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara sutu
benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang
berupa menyukai atau menikmati benda itu.
·
Teori perimbangan
Teori
perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam
arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan an
gka-angka.
Para seniman romantik umumnya
berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya
keteraturan,yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan
pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkindisusun tori umum tentang
keindahan.
Keindahan hanya ada pada pikiran
orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang
berbeda-beda. Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan
sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni yersusun dari daya
hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak
mungkin disusun teori umum tentang keindahan.
Source : nugroho,widyo ; ilmu budaya dasar ;gunadarma,
1993
Tidak ada komentar:
Posting Komentar