Selasa, 29 Mei 2012

Manusia dan keindahan


Manusia dan keindahan
Keindahan
Berasal dari katan indah yang berarti bagus ,cantik, dsb. Keindahan identik dengan kebenaran.Keindahan bersifat universal. Artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat.
Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi:
1.      Keindahan seni
2.      Keindahan alam
3.      Keindahan moral
4.      Keindahan intelektual
Keindahan dalam arti estetis murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang diserapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Nilai estetik
Nilai estetik adalah nilai yang berhubungan dengan segala sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan.
Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari suatu benda sebagi alat atau saran untuk sesuatu hal lainnya(instrumental/contributy value ),yaitu nilai yang bersifat sebagai alat atau membantu/
Nilai instinsik adalah sifat baik dari b enda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri.
Kontemplasi dan ekstansi
Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk mnenyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.
Apabila kontemplasi dan ekstansi itu dihubungkan dengan kreativitas,maka kontemplasi itu faktor pendorong untuk menciptakan  keindahan.,sedangkan ekstansi itu merupakan faktor pendorong untuk merasakan, menikmati keindahan. Karena derajat ekstansi dan kontemplasi itu berbeda-beda antara setiap manusia, maka tanggapan terhadap keindahan karya seni juga berbeda-beda.
Apa sebabnya manusia menciptakan keindahan?
Keindahan pada dasrnya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. Ini berarti bahwa keindahan ini cipataan Tuhan. Alamiah aratinya wajar,tidak berlebihan tidak pula kurang.
Tujuan seniman menciptakan keindahan
·         Tata nilai yang usang
·         Kemerosotan zaman
·         Penderitaan manusia
·         Keagungan tuhan
Renungan
Renungan adalah diam-diam memikirkan sesuatu.
·         Teori pengungkapan
Teori ini bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni.
·         Teori metafisik
Merupakan salah satu teori yang tertua,yakni berasal dari plato  yang karya-karya tulisan nya untuk sebagian membahas estetik filsafati,konsepsi keindahan dan teori seni.
·         Teori psikologis
Sebagian ahli estetik dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.

Keserasian
Yang artinya kecocokan.
·         Teori obyektif dan teori subyektif
Teori obyektif berrpendapat bahwa keindahan atau ciri-ciri mencipta nilai estetik adalah sifat yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan,terlepas darui orng yang mengamatinya.
Teori subyektif menyatakan ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda iitu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam diri seseorang yang mengamati suatu benda.
Yang tergolong teori subyektif adalah memandang keindahan dalam suatu hubungan di antara sutu benda dengan alam pikiran seseorang yang mengamatinya seperti misalnya yang berupa menyukai atau menikmati benda itu.

·         Teori perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan an gka-angka.

Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan,yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkindisusun tori umum tentang keindahan.
Keindahan hanya ada pada pikiran orang yang menerangkannya dan setiap pikiran melihat suatu keindahan yang berbeda-beda. Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dari tidak adanya keteraturan, yakni yersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan. Karena itu tidak mungkin disusun teori umum tentang keindahan.
Source : nugroho,widyo ; ilmu budaya dasar ;gunadarma, 1993

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...