Konsepsi
ilmu budaya dasar dalam kesustraan
Ilmu
budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Dalam kesustraan indonesia kita
mengenal jenis prosa lama dan prosa baru:
a.
Prosa lama meliputi:
Dongeng,hikayat,sejarah,
epos, cerita pellipur lara.
b.
Prosa baru meliputi:
Cerita pendek,
roman/novel, biografi, kisah dan otobiografi.
Nilai
dalam prosa fiksi:
Prosa mempunyai nilai-nilai yang
diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1)
Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan
kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan
pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristriwa itu.
2)
Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan
sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering
kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik
tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang
akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3)
Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi
dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak
henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.
4)
Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat
prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan
pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
Berkenaan dengan
moral, karya sastra dapatb dibagi menjadi 2:karya sastra yang menyuarakan
aspirasi jamannnya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
Ilmu budaya dasar menitik beratkan pada
manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, manusia dan
keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan, manusia dan pandangan
hidup, manusia dan tanggung jawab serta pengabdian, manusia dan kegelisahan,
manusia dan harapan.
Ilmu budaya dasar yang dihubungkan
dengan puisi
Puisi
dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema
atau pokok bahasan yang terdapat di dalam budaya dasar.
Kepuitisan,
keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair
dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
a) Figura
bahasa(figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora,
peerbandingan,
b) Kata-kata
yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
c) Kata-kata
yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair
sehingga terasa hidup dan memukau.
d) Kata-katayang
konotif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan
asosiasi-asosiasi tertentu
e) Pengulangan
yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih
menggugah hati.
Dibalik kata-katanya yang padat,
ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia.
Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwam
kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupaannya dengan alam dan Tuhan. Ia
merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia
terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.
Adapun
alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar
adalah sebagai berikut:
1. Hubungan
puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman
dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantisa
ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan
pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Dengan pengalaman perwakilan itu sastra /puisi dapat
memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight wawasan) yang
pennting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan
tentang masyarakat.
Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat
dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry” yaitu kemampuan
menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan
penyair dalam puisinya.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk
dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri,
karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam
hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.
2. Puisi
dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang
pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam issue dan
problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia
sosial yang berupa :
i.
Konflik dengan sesamanya
ii.
Penderitaan atas ketidak adilan
iii.
Perjuangan untuk kekuasaan
iv.
Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi
umumnya sarat akan nilai nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu
nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.
source : nugroho,widyo:ilmu budaya dasar; gunadarma ,jakarta,1993.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar