Selasa, 29 Mei 2012

Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesustraan



Konsepsi ilmu budaya dasar dalam kesustraan
Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan prosa
Dalam kesustraan indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru:
a.       Prosa lama meliputi:
Dongeng,hikayat,sejarah, epos, cerita pellipur lara.
b.      Prosa baru meliputi:
Cerita pendek, roman/novel, biografi, kisah dan otobiografi.
Nilai dalam prosa fiksi:
Prosa mempunyai nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain:
1)      Prosa fiksi memberikan kesenangan
Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristriwa itu.

2)      Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lalu, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.

3)      Prosa fiksi memberikan warisan kultural
Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti-hentinya dari warisan budaya bangsa.

4)      Prosa memberikan keseimbangan wawasan
Lewat prosa fiksi seseoarang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
Berkenaan dengan moral, karya sastra dapatb dibagi menjadi 2:karya sastra yang menyuarakan aspirasi jamannnya, dan karya sastra yang menyuarakan gejolak jamannya.
 Ilmu budaya dasar menitik beratkan pada manusia dengan segala persoalannya. Manusia dan cinta kasih, manusia dan keindahan, manusia dan penderitaan, manusia dan keadilan, manusia dan pandangan hidup, manusia dan tanggung jawab serta pengabdian, manusia dan kegelisahan, manusia dan harapan.


Ilmu budaya dasar yang dihubungkan dengan puisi
Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema-tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam budaya dasar.
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan:
a)      Figura bahasa(figurative language) seperti gaya personifikasi, metafora, peerbandingan,
b)      Kata-kata yang ambiquitas yaitu kata-kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
c)      Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
d)     Kata-katayang konotif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan nilai-nilai rasa dan asosiasi-asosiasi tertentu
e)      Pengulangan yang berfungsi untuk mengintensifkan hal-hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.

Dibalik kata-katanya yang padat, ekonomis dan sukar dicerna maknanya itu, puisi berisi potret kehidupan manusia. Puisi menyuguhkan kepada kita suasana-suasana dan peristiwa-peristiwam kehidupan manusia dan juga dalam kaitan kehidupaannya dengan alam dan Tuhan. Ia merupakan hasil penghayatan dan pengalaman penyair terhadap kehidupan manusia terhadap alam dan Tuhan yang diekspresikannya melalui bahasa yang artistik.

Adapun alasan-alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan ilmu budaya dasar adalah sebagai berikut:

1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia
Perekaman dan penyampaian pengalaman dalam sastra puisi disebut “pengalaman perwakilan”. Ini berarti bahwa manusia senantisa ingin memiliki salah satu kebutuhan dasarnya untuk lebih menghidupkan pengalaman hidupnya dari sekedar kumpulan pengalaman langsung yang terbatas.
Dengan pengalaman perwakilan itu sastra /puisi dapat memberikan kepada para mahasiswa memiliki kesadaran (insight wawasan) yang pennting untuk dapat melihat dan mengerti banyak tentang dirinya sendiri dan tentang masyarakat.
Pendekatan  terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry” yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang di tuangkan penyair dalam puisinya.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual
Dengan membaca puisi mahasiswa dapat di ajak untuk dapat menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia, ia menjelaskan pengalaman setiap orang.

2.      Puisi dan keinsyafan sosial
Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial, yang terlibat dalam issue dan problem sosial. Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang berupa :
                                                        i.            Konflik dengan sesamanya
                                                      ii.            Penderitaan atas ketidak adilan
                                                    iii.            Perjuangan untuk kekuasaan
                                                    iv.            Pemberontakan terhadap hukum Tuhan
Puisi-puisi umumnya sarat akan nilai nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih.

source : nugroho,widyo:ilmu budaya dasar; gunadarma ,jakarta,1993.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...